Alhamdulillah tak terhitung untuk hari ini dan kemarin (17-18-19Des'11). Obat itu akhirnya Alloh lancarkan juga. Indah sekali hari ini walaupun cape sekali, ya sangat lelah.
Dan tiba-tiba diawal penulisan ini gue inget Mita, Mita Karima. Seorang sahabat yang sebentar lagi sah menjadi istri orang lain. Sedih. Gue bahagia, pun Sedih! She's my Besties, and She will have a mark on her self, -sold out. Dan dia ga ikut acara ini. padahal gue berharap banget dia ikut acara ini. Acara yang super ini. Malem ini gue sedih dan mellow. Mitaaaaaaaaaaaaaaaa!! x'(((((
Oke, back to the topic, skip dulu kegalauan tentang temanku itu :'3
Goal gue ikut acara ini adalah Resfreshing dan Brainstorming. Gue sadar sepenuh hati, acara sosialisasi itu insyaAlloh pastinya akan meng-influence gue secara mendalam, secara lahir dan bathin. Dan benar, itu terjadi, dengan slide shownya, dengan suasana pondok pesantren itu, dengan beberapa orang anak muda yang .. yah, hebat itu. Pencerahan selalu bisa kamu dapat, DIMANAPUN, kalo kamu mau belajar. Dan suasana yang sedikit berbeda dan sejuk ini melancarkarkan brainstorming gue. Alhamdulillah.
Gue dapetin niat perjuangan itu, semangat itu, KESADARAN DIRI akan kewajiban dan tanggung jawab itu di Ponpes Sumber Barokah, Kerawang. Kita semua tiba dipondok sekitar jam 7an, berangkat dari Depok sekitar jam 5.
Jam 8 mulai acara sosialisasi, semua pembawa materi telah siap dibagiannya masing-masing. KEREN. Saya selalu salut dengan mahasiswa yang public speakingnya bagus dan bisa menghipnotis audiens, dan mereka bisa menghipnotis siswa siswi SMA Budi Mulia tersebut. :')
Banyak hal yang menghipnotis gue ketika gue disana, apa saja, hal kecil sekalipun bisa gue ambil manfaatnya. Gue bener-bener belajar dari pondok tersebut. Dan gue kangen dengan keimanan yang sedang berada di puncak-puncaknya itu. Kangen sekali. Berharap suatu saat akan kembali pada masa-masa kejayaan keimanan seperti itu.
Setelah acara selesai, tepatnya jam 11 malam, ditutup dengan sesi tanya jawab dan doorprise dan doa. Lalu kita makan dan istirahat, besok pagi, acaranya Josol goes to bandung.
Dan Bandung, saat sampai disambut dengan kemacetannya pun juga dengan nyasarnya. Kami ditemani video dari youtube di laptopnya Angga, tentang standupcomedy nya Raditya Dika. Tujuan kami ialah CIC, setelah sampai, lalu makan dan games konsentrasi.
Setelah itu? pulang? agak menyebalkan disini, ketika gue tau ke bandung cuma numpang makan doang. Akhirnya sang ketua yang sedang labil itu setuju untuk ke curug, oke kita ke curug, walaupun ga semua personil ikut.
Mari berimajinasi, yap! gue melakukannya. Imajinasi akan sebuah perjuangan. Perjuangan tanpa henti, semangat dan rasa penasaran akan curug tersebut. Gue targetkan curug itu adalah Goal hidup gue. Cobaannya? jalan bebatuan, licin, becek, sempit, naik, turun, terjal, -banyak. Sama dengan kehidupan? -sama. Ada susah ketika jalannya sempit, licin, sampingnya sungai dan elo harus lewatin fase itu. atau ketika jalannya lurus, datar tidak terlalu licin, -mudah, maka elo pun bersyukur setelah melewati ketegangan itu. Dan begitu terus sepanjang trayek, susah-mudah-susah-mudah. Dan itulah hidup. Diperjalanan ga cuma rombongan kami, ada orang lain, ada beberapa yang memutuskan untuk menyerah dan balik lagi, padahal itu udah setengah perjalanan. Itulah orang-orang yang gagal, dia menyerah ditengah usahanya menuju kesuksesan, dia gatau seberapa dekatnya dia dengan kesuksesan. Ketika dia telah sampai dan kembali pada tempat awal, maka kami telah sampai pada tujuan kami -curug, mungkin dengan pencapaian waktu yang relatif sama. Maka saya anggap, itulah orang sukses. Dia (orang sukses) tidak menyerah, ya dan kami pun tidak menyerah. Kami orang yang sukses yang telah sampai ke curug tersebut. Ketika sampai di curug, curugnya tidak terlalu besar, air terjunnya juga kecil, salah satu teman gue menggumam, "segini doang? gue kira lalalala.. aahh, sebel lalalalala.."
Dia tidak bersyukur, dan itulah hasil, mereka nyata. Pun di dunia banyak hal yang terjadi seperti ini. Usaha pol-polan, namun Alloh berkehendak lain, Alloh ingin anda mendapatkan B, bukan A. Disitulah peran syukur dan sabar bermain. Dengan kepercayaan penuh dan perjuangan tinggi, supaya masih tetap berusaha semaksimal mungkin mencari yang terbaik, atau jika memang itulah hasil yang menurut Alloh terbaik, maka terimalah dengan lapang penuh syukur, akan selalu ada hikmahnya dibalik kejadian. Setelah itu trayek perjalanan pulang, datar dan menurun, dikelilingi hutan dan kebun teh, indah, sejuk, seperti pendinginan setelah perjalanan hebat tadi, ini seperti hasil, seperti berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Get it? Good. :)
Kami pulang dan macet. Mampir di rest area untuk solat dan makan. Lantunan ayat suci setelah kilometer 40an, suasana gelap tol cepularang, hati tersayat-sayat dengan tangisan pilu Bapak Sudeis yang membaca alquran tentang bab kemunafikan disurat setelah Al wakiah, 2surat setelahnya, -gue lupa nama suratnya apa.
Disini terjadi obrolan singkat,
sarah: "gue pernah denger suara anak kecil lagi hafalan quran, go"
yogo: "oh iya, itu anaknya Pak Kholil waktu masih SD"
sarah: "keren ya go.."
gue: "aaahh.. keren, gue mau anak gue begitu ntarr hihi"
yogo: iya, itu waktu bayi, msh balitanya sering dibacain ayat, didengerin bacaan alquran sama pak kholil, anaknya ga dipaksa utk ngapalin sih, tp ya lama-lama apal sendiri anaknya.. akhirnya dilatih deh"
sarah: "tuh nad, dengeriiiin! nanti anak lo dipasangan mp3 bacaan quran terus ajaa, hoho"
gue: "iyeee.."
yogo: "makanya, cari suami MUBALEGH, biar anak-anak lo nanti pada bener.."
*hening*
hening ini dihati cuma gue. serasa ketampar dengan kata-kata itu. itu cita-cita gue, dulu, waktu masih diponpes. dan sekarang bodohnya gue seperti melupakan cita-cita itu. sedih.
lamunan gue dikacaukan dengan olok-olok sarah.
"hahhaaha tuh nad, cari MT, yogo jg boleh! hahaha.."
yang keluar dari mulut gue cuma, "susah sare.. susah dapetin MT seperti yang gue mau.."
"temen lo kan banyak.."
"MT digading.. hhhhh.."
"yaudah, cari yg dikerawang aja.."
*hening*
entah, rasanya saat itu otak, hati gue diacak-acak oleh lantunan ayat suci itu, oleh kata-kata yogo, oleh ponpes sumber barokah, oleh slideshow dengan kata-kata keren itu, oleh def yang begitu semangatnya memberikan presentasi, oleh nasihat-nasihat yogo, oleh hapalan-hapalan dalilnya yogo, oleh santriwati dengan qurannya, dengan semangatnya, dengan pakaiannya, dengan antusiasnya. semua rasanya begitu monohok di hati gue. Gue udah gatau lagi harus ngomong apa sekarang. Rasanya begitu terguncang jiwa gue dengan semua keadaan itu.
Sampai rumah. Angga sms jarkom atas rasa syukur pun yogo sms gue. Ini kata-katanya:
"Nikmatnya perjuangan itu kalau terasa lelah.
alhamdulillah jazaakumullohu khoiro atas semua partisipasinya dalam acara ini.
mudah2an allah selalu memberikan mmfaat dam barokah + jariah yg mngalir bagi kita semua. Aamiiin.
dan ingat, perjuangan menjadikan generus tidak hanya satu atau dua hari melainkan tak ada yg hari yg boleh terlewat untuk perjuangan.
nikmati perjuangan setelah kita menikmati pahit.
^_^"
Dan gue cuma bisa menangis, jari gue rasanya ga sanggup untuk membalas sms dari dua pria hebat tersebut. Gue menangis dengan perjuangan yang belum berakhir ini. Totally gue bersyukur Alloh izinkan untuk mengqodar gue ikut dalam acara super tersebut.
Alhamdulillah x')
Tuesday, December 20, 2011
Ceramah Bab Perzinahan #akhirzaman
Ceramah tentang freesex
Dan seperti cocok sekali dengan tema ceramah semalam, karena saya ingin mengulas tentang pergaulan bebas/free sex/perzinahan.
Walaupun mungkin temen-temen sekalian udah sering banget denger topic ini, tapi saya tetap akan membahas tentang hal ini.
Jadi, beberapa hari yang lalu, teman saya bercerita tentang pengalaman teman-temannya yang sudah pernah melakukan freesex, pun pelanggaran-pelanggaran antara laki-laki dan wanita yang lainnya. (contoh: kissing, petting, *maaf* sepong, SBP atau apapun istilah-istilah yang dipakai dalam menciptakan kenikmatan yang haram antara laki-laki dan permpuan itu).
Berbeda dengan ditahun pertama saya kuliah yang cukup kaget dengan situasi diluar pesantren ini, saya seperti melihat dunia baru yang lebih liar, lebih kotor. Ditahun ini saya lebih santai melihat dunia yang semakin rusak. Jujur saja hal tersebut membuat idealisme saya diuji, dan boleh dibilang sedikit terguncang. Yap, ghazwul fikri. seperti yang sudah dibahas oleh mas aul, di postingan jo-insight sebelumnya.
Sesuatu yang salah/dosa jika diinfluence-kan berkali-kali bahwa tidak ada hal yang salah/dosa dari perilaku tersebut, akhirnya 'seperti' menghipnotis kita bahwa hal tersebut adalah lumrah. sekalipun secara quran hadits adalah dosa/salah. Inilah ghazwul fikri, inilah yang sedang dihadapi remaja muslim dan muslimah seluruh dunia!
Sepetik pembicaraan saya bersama teman-teman:
"eh nad, si anu (temen SMP) udah ga perawan loh."
"oh ya? kobisa? kapan?" (saya santai, udah sering denger yg beginian --').
"iya waktu dia SMA, dirumah cowonya sepi, trus mati lampu lalalala ... nah, keperawanan dia diambil tuh disitu. abis begituan sama pacarnya dia nyuciin spreinya karna berdarah banyak banget"
"lo tau drmn? mati lampu? sinetron amat deh. bego pula, suruh cowonya tanggung jawablah.. cowonya yg ngajak, dia yg nyuci sprei, bego tuh cewe."
"dia cerita sendiri ke gue, terus dia nanya, eh itu dosa ga ya? gue bilang aja, ya dosa lah goblog, gabisa masuk surga lagi lo"
"haha kejam bener lo, terus respon dia gimana?"
"diem.. takut kayanya"
"terus sekarang dia gimana? berubah ga?"
"ah cowonya udah banyak, ganti2 mulu, skrg pake kerudung, tp mah msh sama kaya dulu. sial bgt tu org"
"sial kenapa?"
"jelek2in perempuan muslimah aja"
"haha, udah banyak, ga dia doang cuy"
"nad, masa dihape nya si anu, ada foto cewenya cuma pake anduk, haha"
"liat aja lo"
"gue kan ngubek2 hapenya dia, lagian diijinin. haha"
"ohya? abis ngapain ya mereka? haha"
"lo pikir aja sendiri"
"gamau nebak2 ah :p"
Dan banyak percakapan lain mengenai perilaku anak-anak muda saat ini, membuat saya miris, pun takut.
Melakukan hal tersebut, a.k.a Pelanggaran Had, menjadi suata bahan tertawaan, lumrah, bahkan tren. Tren? yaa.. Gaya hidup, lifestyle.
Mereka melakukannya dan menanyakan apakah itu dosa? bagaimanakah hukumannya? neraka seperti apa?
Saya heran campur kesal, seperti tidak mendapatkan pelajaran Agama Islam sewaktu SD, SMP, dan SMA, Hello guys kalian masih tinggal di Indonesia yang penduduknya mayoritas islam kaann? Even kuliah, di semester awal pun saya masih mendapatkan mata kuliah Agama Islam. Mereka bilang mereka khilaf, dan mereka kebingungan akan perhitungan Alloh tentang amalan mereka, hukuman yang mereka akan terima di hari akhir nanti, seperti orang tuanya tidak pernah menjelaskan dan mengajarkan tentang Agama tentang bahaya dan besarnya dosa berzina, karena setau saya, mereka berasal dari keluarga baik-baik yang mengajarkan agama, walaupun sedikit. Entah itu hanya acting, atau mereka benar-benar dilupakan tentang pelajaran agama islam yang mereka dapat selama 12tahun. Bayangkan, pelajaran yang mereka makan selama 12tahun lamanya?!
Ya, begitulah dosa yang sangat memikat, dan begitulah syetan menggoda tiada ampun, tiada batas, tiada hilang cara, tiada lelah.
Mengingat hasda kemarin, saya sekedar ingin mengulas kembali tentang bagaimana pelanggaran had bisa terjadi.
1. Lemahnya keimanan.
2. Rendahnya ketakwaan.
3. Qodar Alloh yang tidak menyelamatkan mereka.
Maka sebaliknya, untuk penjagaan dari pelanggaran Had tersebut, maka kita perlu:
1. Menguatkan keimanan, kuatkan iman anda dengan banyak mengaji, mendengarkan nasihat dan merenung dalam kebaikan.
2. Meninggikan rasa ketakwaan anda dengan banyak beramal, amal sholih, membantu sesama dan shodaqoh, bangun malam (doa+solat).
3. Alloh memang mengqodar menyelamatkan anda dari hal keji tersebut. Untuk poin ketiga, bagaimana caranya? Ya, cuma satu, BERDOA. mintalah kepadanya, minta dan terus minta agar terselamatkan dari hal keji tersebut. Perbanyak doa perlindungan. saya serius untuk menyangatkan hal ini, ridho Alloh lebih banyak berperan, maka berdoalah agar selalu dijaga olehNya. Bukan siapapun, langsung Dia yang menjaga diri kita. Salah satu contoh doa nya boleh yang ini:
"Allohumma inni audzubika min syarii sam'i, wa min syarrii bashori, wa min syarri qolbii, wa min syarri lisani, wa min syarrii maniyi."
Saya mulai merutinkan membaca doa ini, dan dengan sangat serius saya katakan, saya dijaga langsung olehNya. Dia yang menjaga saya dengan hawa nafsu saya. Bagi saya ini hebat.
Saya mungkin seseorang yang memiliki keimanan dan ketakwaan tidak terlalu tinggi, tapi saya berusaha untuk terhindar dari hal tersebut dengan mengharap ridhonya Alloh. Alhamdulillah, sampai saat ini saya terhindar dari pelanggaran had tersebut, karena cobaan diluar yang begitu dahsyat mengguncang keimanan saya, bukan saya saja, anda pun begitu saya rasa. Akan tetapi sedikit berbeda ketika lingkungan anda mendukung diri anda terjaga dari hal-hal tersebut. Semua akan terasa lebih mudah.
Ya, kembali ke topik diatas, saya memang tertarik dengan poin nomor 3, ingat contohnya Nabi Yusuf dengan Siti Zulaikha? ya, seperti itulah pengaplikasian dari poin 3 tersebut. Atau ingat cerita sang pemuda, fulan yang mengumpulkan uang demi meniduri seorang wanita, lalu saat hal tersebut akan terjadi perempuan tersebut mengingatkan laki-laki itu, dan laki-laki itu meninggalkan perempuan itu dengan sejumlah uang yang ia cari dengan susah payah hanya karena takut kepada Alloh.
Secara dalilnya, keimanan itu naik turun, ketakwaan itu menguat dan melemah, maka dari itu hanya Alloh lah yang dapat menolong kita ketika kita berada di posisi lemah dan turun tersebut. Itulah manfaat dan pentingnya doa perlindungan.
Namun, bukan berarti ketika kita sudah melakukan doa perlindungan maka kita menyepelekan pelanggaran karena telah menganggap akan diselamatkan oleh Alloh. Lecet sedikit, ya gapapa lah. Nope! bukan seperti itu prakteknya. Ketika kita berpikir curang seperti itu, lalu kita mencoba melanggar, maka kita seperti menantang maut. Seperti orang yang sudah memakai safety suit untuk balapan motor, namun dia minta ditabrak dari depan. Yak, BODOH.
Ingatlah, Alloh akan senantiasa menjaga diri kita, jika kita berusaha menjaganya. Hawa nafsu, syahwat ataupun birahi kita tidak akan muncul ketika kita sendiri tidak mengusiknya. Apa yang mengusik hawa nafsu/syahwat/birahi?
-lagu lagu cinta
-film/sinetron/tayangan percintaan, porno dlsb.
-hubungan yang 'tidak biasa' antara laki-laki/perempuan.
dan banyak hal-hal yang dapat memicu birahi kalian, maka mari kita perbanyak ingat Alloh, doa perlindungan, dan terus keraskan hati untuk tetap teguh memperjuangkan Quran Hadist Jamaah sampai tutug pol ajal matinya masing-masing.
SEMANGAT Hey pemudaa! :'D
Dan seperti cocok sekali dengan tema ceramah semalam, karena saya ingin mengulas tentang pergaulan bebas/free sex/perzinahan.
Walaupun mungkin temen-temen sekalian udah sering banget denger topic ini, tapi saya tetap akan membahas tentang hal ini.
Jadi, beberapa hari yang lalu, teman saya bercerita tentang pengalaman teman-temannya yang sudah pernah melakukan freesex, pun pelanggaran-pelanggaran antara laki-laki dan wanita yang lainnya. (contoh: kissing, petting, *maaf* sepong, SBP atau apapun istilah-istilah yang dipakai dalam menciptakan kenikmatan yang haram antara laki-laki dan permpuan itu).
Berbeda dengan ditahun pertama saya kuliah yang cukup kaget dengan situasi diluar pesantren ini, saya seperti melihat dunia baru yang lebih liar, lebih kotor. Ditahun ini saya lebih santai melihat dunia yang semakin rusak. Jujur saja hal tersebut membuat idealisme saya diuji, dan boleh dibilang sedikit terguncang. Yap, ghazwul fikri. seperti yang sudah dibahas oleh mas aul, di postingan jo-insight sebelumnya.
Sesuatu yang salah/dosa jika diinfluence-kan berkali-kali bahwa tidak ada hal yang salah/dosa dari perilaku tersebut, akhirnya 'seperti' menghipnotis kita bahwa hal tersebut adalah lumrah. sekalipun secara quran hadits adalah dosa/salah. Inilah ghazwul fikri, inilah yang sedang dihadapi remaja muslim dan muslimah seluruh dunia!
Sepetik pembicaraan saya bersama teman-teman:
"eh nad, si anu (temen SMP) udah ga perawan loh."
"oh ya? kobisa? kapan?" (saya santai, udah sering denger yg beginian --').
"iya waktu dia SMA, dirumah cowonya sepi, trus mati lampu lalalala ... nah, keperawanan dia diambil tuh disitu. abis begituan sama pacarnya dia nyuciin spreinya karna berdarah banyak banget"
"lo tau drmn? mati lampu? sinetron amat deh. bego pula, suruh cowonya tanggung jawablah.. cowonya yg ngajak, dia yg nyuci sprei, bego tuh cewe."
"dia cerita sendiri ke gue, terus dia nanya, eh itu dosa ga ya? gue bilang aja, ya dosa lah goblog, gabisa masuk surga lagi lo"
"haha kejam bener lo, terus respon dia gimana?"
"diem.. takut kayanya"
"terus sekarang dia gimana? berubah ga?"
"ah cowonya udah banyak, ganti2 mulu, skrg pake kerudung, tp mah msh sama kaya dulu. sial bgt tu org"
"sial kenapa?"
"jelek2in perempuan muslimah aja"
"haha, udah banyak, ga dia doang cuy"
"nad, masa dihape nya si anu, ada foto cewenya cuma pake anduk, haha"
"liat aja lo"
"gue kan ngubek2 hapenya dia, lagian diijinin. haha"
"ohya? abis ngapain ya mereka? haha"
"lo pikir aja sendiri"
"gamau nebak2 ah :p"
Dan banyak percakapan lain mengenai perilaku anak-anak muda saat ini, membuat saya miris, pun takut.
Melakukan hal tersebut, a.k.a Pelanggaran Had, menjadi suata bahan tertawaan, lumrah, bahkan tren. Tren? yaa.. Gaya hidup, lifestyle.
Mereka melakukannya dan menanyakan apakah itu dosa? bagaimanakah hukumannya? neraka seperti apa?
Saya heran campur kesal, seperti tidak mendapatkan pelajaran Agama Islam sewaktu SD, SMP, dan SMA, Hello guys kalian masih tinggal di Indonesia yang penduduknya mayoritas islam kaann? Even kuliah, di semester awal pun saya masih mendapatkan mata kuliah Agama Islam. Mereka bilang mereka khilaf, dan mereka kebingungan akan perhitungan Alloh tentang amalan mereka, hukuman yang mereka akan terima di hari akhir nanti, seperti orang tuanya tidak pernah menjelaskan dan mengajarkan tentang Agama tentang bahaya dan besarnya dosa berzina, karena setau saya, mereka berasal dari keluarga baik-baik yang mengajarkan agama, walaupun sedikit. Entah itu hanya acting, atau mereka benar-benar dilupakan tentang pelajaran agama islam yang mereka dapat selama 12tahun. Bayangkan, pelajaran yang mereka makan selama 12tahun lamanya?!
Ya, begitulah dosa yang sangat memikat, dan begitulah syetan menggoda tiada ampun, tiada batas, tiada hilang cara, tiada lelah.
Mengingat hasda kemarin, saya sekedar ingin mengulas kembali tentang bagaimana pelanggaran had bisa terjadi.
1. Lemahnya keimanan.
2. Rendahnya ketakwaan.
3. Qodar Alloh yang tidak menyelamatkan mereka.
Maka sebaliknya, untuk penjagaan dari pelanggaran Had tersebut, maka kita perlu:
1. Menguatkan keimanan, kuatkan iman anda dengan banyak mengaji, mendengarkan nasihat dan merenung dalam kebaikan.
2. Meninggikan rasa ketakwaan anda dengan banyak beramal, amal sholih, membantu sesama dan shodaqoh, bangun malam (doa+solat).
3. Alloh memang mengqodar menyelamatkan anda dari hal keji tersebut. Untuk poin ketiga, bagaimana caranya? Ya, cuma satu, BERDOA. mintalah kepadanya, minta dan terus minta agar terselamatkan dari hal keji tersebut. Perbanyak doa perlindungan. saya serius untuk menyangatkan hal ini, ridho Alloh lebih banyak berperan, maka berdoalah agar selalu dijaga olehNya. Bukan siapapun, langsung Dia yang menjaga diri kita. Salah satu contoh doa nya boleh yang ini:
"Allohumma inni audzubika min syarii sam'i, wa min syarrii bashori, wa min syarri qolbii, wa min syarri lisani, wa min syarrii maniyi."
Saya mulai merutinkan membaca doa ini, dan dengan sangat serius saya katakan, saya dijaga langsung olehNya. Dia yang menjaga saya dengan hawa nafsu saya. Bagi saya ini hebat.
Saya mungkin seseorang yang memiliki keimanan dan ketakwaan tidak terlalu tinggi, tapi saya berusaha untuk terhindar dari hal tersebut dengan mengharap ridhonya Alloh. Alhamdulillah, sampai saat ini saya terhindar dari pelanggaran had tersebut, karena cobaan diluar yang begitu dahsyat mengguncang keimanan saya, bukan saya saja, anda pun begitu saya rasa. Akan tetapi sedikit berbeda ketika lingkungan anda mendukung diri anda terjaga dari hal-hal tersebut. Semua akan terasa lebih mudah.
Ya, kembali ke topik diatas, saya memang tertarik dengan poin nomor 3, ingat contohnya Nabi Yusuf dengan Siti Zulaikha? ya, seperti itulah pengaplikasian dari poin 3 tersebut. Atau ingat cerita sang pemuda, fulan yang mengumpulkan uang demi meniduri seorang wanita, lalu saat hal tersebut akan terjadi perempuan tersebut mengingatkan laki-laki itu, dan laki-laki itu meninggalkan perempuan itu dengan sejumlah uang yang ia cari dengan susah payah hanya karena takut kepada Alloh.
Secara dalilnya, keimanan itu naik turun, ketakwaan itu menguat dan melemah, maka dari itu hanya Alloh lah yang dapat menolong kita ketika kita berada di posisi lemah dan turun tersebut. Itulah manfaat dan pentingnya doa perlindungan.
Namun, bukan berarti ketika kita sudah melakukan doa perlindungan maka kita menyepelekan pelanggaran karena telah menganggap akan diselamatkan oleh Alloh. Lecet sedikit, ya gapapa lah. Nope! bukan seperti itu prakteknya. Ketika kita berpikir curang seperti itu, lalu kita mencoba melanggar, maka kita seperti menantang maut. Seperti orang yang sudah memakai safety suit untuk balapan motor, namun dia minta ditabrak dari depan. Yak, BODOH.
Ingatlah, Alloh akan senantiasa menjaga diri kita, jika kita berusaha menjaganya. Hawa nafsu, syahwat ataupun birahi kita tidak akan muncul ketika kita sendiri tidak mengusiknya. Apa yang mengusik hawa nafsu/syahwat/birahi?
-lagu lagu cinta
-film/sinetron/tayangan percintaan, porno dlsb.
-hubungan yang 'tidak biasa' antara laki-laki/perempuan.
dan banyak hal-hal yang dapat memicu birahi kalian, maka mari kita perbanyak ingat Alloh, doa perlindungan, dan terus keraskan hati untuk tetap teguh memperjuangkan Quran Hadist Jamaah sampai tutug pol ajal matinya masing-masing.
SEMANGAT Hey pemudaa! :'D
Subscribe to:
Posts (Atom)