Heyhoo~ Assalamualaikum
Karena guglang gugling nggak jelas juntrungannya itu capek sih, maka saya kepikiran bakal buat google sheet yang sekarang masih di corat coret dulu di google keep. Biar enak baca dan bandingin plus minus sekolah yang diincar.
Nah, sekarang saya mau sharing kriteria apa saja yang bisa kita pertimbangkan buat memilih sekolah anak. Khususnya sekolah dasar ya, karena anak akan menghabiskan masa anak-anaknya di sana. 6 Tahun lama ya kan, buk. Nggak kebayang kalau tiba-tiba anak bosen tengah jalan.
Yang mau menambahi, silahkan lhooo~
π Tipe Sekolah
Sekolah negeri atau sekolah swasta? Sekolah umum atau sekolah alam? Sekolah agama (Islam, Kristen, Katolik) atau sekolah biasa aja yang campur semua, supaya belajar toleransi etc etc. Pilih dulu tipe sekolah yang sekiranya sreg dengan visi misi serta jaman yang kelak akan dilewati anak-anak kita.
π Cek Visi Misi Sekolah
Mau nikah aja cek visi misi pasangan dulu, ya. Biar sejalan, lancar, nggak banyak berantem atau beda pendapat krusial. Apalagi ini urusannya tentang 'menitipkan' amanah kita, ya walaupun 'sebentar' dan sudah pasti sebenarnya mereka adalah tanggung jawab penuh kita sebagai orang tua, maka memilih sekolah yang sejalan dengan visi misi kita, mempermudah jalan kita dalam menjaga serta mendidik amanah yang telah diberikan olehNya, insyaAllah.
Kalau perlu, cari tahu juga owner/kepala sekolahnya, ngobrol bareng mereka. Sedikit banyak kita akan tahu segreget apa si owner/kepsek ingin memajukan pendidikan, memaksimalkan potensi siswa-siswanya dengan menyajikan pendidikan yang menyenangkan di sekolah tersebut.
π Lokasi dan lingkungan Sekolah
Sekolah bagus mungkin banyak, sayangnya nggak semua sekolah dapat kita akses dengan mudah sehingga bagi saya penting untuk mempertimbangkan beberapa hal ini:
π Jarak
Bersyukur beberapa sekolah incaran kami berada di radius kurang dari 5 KM, dan saya rasa, saya mungkin juga masih menolerir jarak 7-8 KM jika daerah sekolah tersebut agak terpencil/ daerah jarang macet. Jarak yang tidak terlalu jauh ini akan berdampak pada kondisi anak. Anak tidak akan terlalu capek di jalan karena macet atau lain hal, tidak perlu berangkat terlalu pagi dan pulang terlalu siang, menghemat waktu juga biaya serta memudahkan kita untuk antar jemput jika dilakukan secara mandiri.
Bersyukur beberapa sekolah incaran kami berada di radius kurang dari 5 KM, dan saya rasa, saya mungkin juga masih menolerir jarak 7-8 KM jika daerah sekolah tersebut agak terpencil/ daerah jarang macet. Jarak yang tidak terlalu jauh ini akan berdampak pada kondisi anak. Anak tidak akan terlalu capek di jalan karena macet atau lain hal, tidak perlu berangkat terlalu pagi dan pulang terlalu siang, menghemat waktu juga biaya serta memudahkan kita untuk antar jemput jika dilakukan secara mandiri.
π Lingkungan Sekolah
Selain itu hal yang bisa dipertimbangkan tentang lingkungan sekolah, mungkin beberapa orang tua lebih nyaman jika sekolah tidak berada di kawasan yang ramai lalu lintas, di pinggir jalan raya atau di dekat lokasi pusat perbelanjaan. Juga lingkungan sekolah yang kondusif, sekolah lebih menjorok ke dalam sehingga hiruk pikuk suara di luar sekolah tidak mengganggu kegiatan atau konsentrasi belajar anak-anak.
Selain itu hal yang bisa dipertimbangkan tentang lingkungan sekolah, mungkin beberapa orang tua lebih nyaman jika sekolah tidak berada di kawasan yang ramai lalu lintas, di pinggir jalan raya atau di dekat lokasi pusat perbelanjaan. Juga lingkungan sekolah yang kondusif, sekolah lebih menjorok ke dalam sehingga hiruk pikuk suara di luar sekolah tidak mengganggu kegiatan atau konsentrasi belajar anak-anak.
π Tes Masuk Siswa Baru
Beberapa sekolah favorit (both, swasta/negeri) ada yang mewajibkan tes masuk seperti calistung: (membaca, menulis dan berhitung) dari hal ini kita bisa menilai kemungkinan-kemungkinan cara belajar yang diberikan oleh sekolah tersebut. Mayoritas sekolah yang menggunakan keunggulan prestasi anak dalam 'angka' sebagai filter penerimaan siswa, dalam sistem pembelajaran kemungkinan besar akan memakai sistem DIRECT TEACHING. Sistem pembelajaran satu arah seperti saat kita sekolah dahulu. Guru mengajar, memberikan latihan dan PR secara konvensional.
Tes masuk dengan observasi/wawancara dari pihak sekolah. Terkadang pada praktiknya yang di interview hanya orang tua saja, beberapa sekolah lainnya menggunakan metode interview 2 arah, anak juga orang tua, mereka mengkonfirmasi kesiapan kedua belah pihak. Sekolah yang menerima murid baru melalui tes wawancara biasanya sistem pembelajaran yang akan digunakan mereka adalah ACTIVE LEARNING.
Beberapa sekolah paham betul bahwa bekerjasama dengan orang tua yang kurang peduli/cuek, tidak memiliki prinsip tertentu atau terlihat tidak siap terlibat perihal sekolah anak hanya akan membawa petaka bagi pihak sekolah.
π Kurikulum/Metode Pembelajaran
Mau kurikulum yang seperti apa? Kurikulum nasional? nasional plus? Internasional seperti IB/Cambridge? Cari tahu lebih banyak tentang metode pembelajaran ini, yaa. Nasional plus itu biasanya yang plus islami, bernafaskan islam. Plus montessori, atau plus kurikulum khusus yang diramu secara mandiri oleh sekolah yang bersangkutan.
Saya pribadi condong ke nasional plus, memang. Kalo bisa sekalian sekolah yang pake kurikulum nasional plus dan internasional mah boleh banget dong, asal harganya jangan mahal-mahal amat yaaaa. Hahahaha. Pelik memang kalau sudah menyangkut biaya πͺ
Selain itu preferensinya juga kalau bisa bilingual atau full english juga boleh. Kan lumayan ngirit biaya les sekalian *emakperhitungandetected π
Kok, mau yang pake english segala sih? Banyak mau ngana! π Ya, pengen aja. Wkwk. Adalah sesuatu yang kalo diterawang-terawang di masa kini, kok sepertinya butuh, gitcu.
Montessori akan sangat menjadi nilai plus! Sayangnya sekolah dengan montessori di Bogor pilihannya sangat minim, dan bagi saya kurang sreg aja setelah cari tahu via google dengan pilihan beberapa primary school dengan montessori yang ada.
Intinya sih mau sekolah yang nggak maksa anak duduk belajar, belum ada PR untuk anak kelas 1 sampai 2 SD, kalau pun ada PR, PR nya berupa project yang memang butuh pengawasan orang tua, bukan PR textbook gitu, jadi anaknya bahagia di dalam kelas. Bahkan kangen mau sekolah mulu π Sekolah yang mengutamakan akhlak, mengembangkan leadership serta kepercayaan diri dengan cara yang menyenangkan.
Rewel amat sih ibu bangsa satu ini........ π
Rewel amat sih ibu bangsa satu ini........ π
Masih ada beberapa pertimbangan lainnya, bahas di next post aja, ya! Kepanjangan banget inih π
See ya! Assalamualaikum π