Keluarga yang baik dimulai dengan cinta, dibangun dengan kasih sayang, dan dipelihara dengan kesetiaan.
-anonimKeluarga inti biasanya terdiri dari suami, istri, dan anak. Istri atau ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang perannya dapat mengubah peradaban dunia menjadi lebih baik, jika fungsinya dilakukan dengan kekuatan segenap pikiran serta kasih sayang yang sepenuh hati.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ibu itu memiliki beberapa makna;
1. Perempuan yang telah melahirkan seseorang;
2. Sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;
3. Panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum;
4. Bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): — jari;
5. Yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: — negeri; — kota.
Peran ibu dalam sebuah keluarga, nyatanya tidak semudah maknanya dalam KBBI. Sebagai pilar keluarga, ia perlu banyak belajar agar bisa memaksimalkan potensinya di ranah domestik, maupun ranah publik.
Menjadi seorang ibu, ternyata tidak cukup hanya dengan mengandalkan persepsi diri sendiri. Namun, penting pula mengetahui indikator-indikator ibu yang ideal, baik itu dilihat dari sudut pandang agama, budaya, serta beberapa prinsip ilmu yang mendukung. Tak kalah penting, tentu saja pendapat serta harapan baik dari orang-orang terdekat, yakni suami dan anak-anak.
Maka perkara mencari ilmu dan mengetahui gambaran, tingkat kepuasan serta kadar perasaan senang anggota keluarga lainnya adalah sebuah keniscayaan. Sehingga keluarga yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat ini, dapat diberdayakan fungsinya, juga dapat mensejahterakan umat manusia secara keseluruhan, atau paling tidak, lingkungan sekitarnya.
Dalam Islam, salah satu fungsi keluarga adalah sebagai penerus misi umat. Bagaimana sebuah keluarga dapat tangguh dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesenangan semu dunia yang mereka jalani sesuai dengan aturan Al Quran dan Al Hadits. Tanpa 2 kitab tersebut, sebuah keluarga akan berat untuk menjalankan fungsi ini.
Sebuah keluarga membutuhkan seorang laki-laki dan wanita yang kompeten dibidangnya. Ibu, sebagai eksekutor visi misi keluarga, serta Ayah sebagai seorang pemimpin, yang tidak hanya bertanggung atas nafkah lahir, tetapi juga sebagai perencana sekaligus penyokong visi misi keluarga Islami, nafkah batin masing-masing anggota keluarga.
Seperti Sabda Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam berikut:
“Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang di pimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.”
No comments:
Post a Comment