Belajar mengendarai balance bike mirip belajar sepeda roda dua pada umumnya, pertama-tama mereka akan berjalan dengan pelaaann sekali dan bahkan nggak bisa sambil duduk. Lama kelamaan mereka semakin cepat, lalu mereka bisa mengendarai sepeda dengan menduduki joknya sambil berlari, step terakhir mereka bisa mengendarai dengan cara duduk, berlari kemudian mengangkat kakinya.
Belom baca Part 1 nya? Klik dong 😉
Kalau anak sudah bisa mengangkat kakinya saat bermain artinya mereka sudah menemukan keseimbangannya sendiri.
Belajar mengendarai balance bike adalah kegiatan yang menantang, beberapa anak merasa nggak asik memainkannya karena belum terbiasa, takut jatuh, dlsb. Pernah S ada di fase itu, jadi itu si balance bike di minggu-minggu pertama diem aja di rumah, nggak dipake sama sekali. Karena menurut dia ngga seru.
Tapi sebagai orang tua, saya tetap support dia kalau dia bisa, dia berani, its okay pelan-pelan dulu, nanti lama-lama juga bisa. Beberapa anak lain butuh diyakinkan dengan safety equipment seperti helm, sarung tangan, pelindung siku dan lutut, serta sepatu yang nyaman.
Saat anak melihat sendiri bahwa bermain balance bike ternyata ada progressnya, anak akan senang dan tanpa ia sadari ia terlatih untuk lebih berani, tetap berhati-hati, percaya diri serta memiliki penguasaan gerak tubuh yang baik.
Seperti yang saya kemukakan sebelumnya, manfaat balance bike tentu bukan hanya “demi bisa cepet belajar sepeda”. Yang paling terlihat dari progress S bermain balance bike adalah, dia jadi lebih percaya diri, berani dan memiliki penguasaan gerak tubuh yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Karena ringan, anak bisa menentengnya sendiri, menaiki beberapa anak tangga, masuk-keluarin sepeda dari rumah. Saya pribadi seneng sih, karena dia jadi merasa punya tanggung jawab atas sepedanya, dan bisa percaya diri karena sepedanya dia kendalikan semua sendiri.
Nah, jadi apa bedanya Balance Bike vs Training Wheels (roda empat)?
Balance bike mengajarkan anak untuk mengendarai sepeda secara seimbang. Berbeda dengan training wheels (sepeda roda empat), ia menopang anak ketika tidak seimbang, biasanya training wheels akan menopang anak agar tidak jatuh saat sepeda miring.
Saat anak belajar sepeda roda dua dengan melepas kedua training wheelsnya, baru ia akan belajar bagaimana mengendarai sepeda sambil belajar keseimbangan. Tetapi dengan balance bike, anak akan belajar menguasai teknik keseimbangan diri dalam bersepeda sejak hari pertama ia mengendarainya.
Bagaimana sih cara mainin Balance Bike?
Seperti yang sudah saya jelaskan di part satu ya, semuanya natural sekali. Pertanyaan-pertanyaan seperti ‘nanti kalau main balance bike kakinya taruh dimana?’ atau ‘gimana caranya sih mengendarai sepeda tanpa pedal?’ itu umumnya muncul dari para orangtua. Anak-anak sih, nggak banyak mempertanyakannya hal itu, tapi langsung penasaran lalu mencoba mengendarai, dan lama kelamaan, mereka tahu bagaimana cara memainkannya dengan asik dan seimbang.
Bisakah merombak Sepeda Roda Dua Berpedal menjadi Balance Bike?
Setahu saya sih, bisa ya. Dan sudah ada yang jual juga balance bike yang ada pedalnya dan bisa dilepas. Kalau dari sepeda roda dua yang defaultnya berpedal, kemudian pedalnya dicopot, mungkin yang agak bikin risih itu ada rantainya. Tapi kalau ditanya bisa atau nggak, seharusnya sih tetap bisa.
Kalau ditanya kenapa balance bike? ya karena ia didesain sangat ringan agar anak lebih optimal dalam belajar keseimbangan tubuhnya. Desain yang ringan bermanfaat bagi anak untuk bisa bangun dan mengangkat balance bike sendiri tanpa bantuan orangtua, saat ia jatuh. Jadi, si balance bike ini ceritanya memfasilitasi anak dalam kemandirian juga "bersenang-senang" sebelum akhirnya mereka menggunakan sepeda roda dua yang ada pedalnya.
Setau saya, sepeda roda dua yang memiliki pedal jauh lebih berat, sehingga sebenarnya lebih sulit digunakan saat belajar keseimbangan untuk anak-anak usia preschool/toddler. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk anak berusia lima tahun atau lebih jika mau merombak sepeda berpedal menjadi balance bike. Karena mereka sudah lebih kuat dan memiliki kemampuan motorik yang lebih baik dibandingkan anak usia toddler atau preschool.
Perlengkapan yang Diperlukan Saat Mengendarai Balance Bike apa aja ya?
Keselamatan anak adalah yang utama. S belom beli sih hueheheh, karena emang baru-baru ini mulai ngebut dan bisa angkat kakinya. Sudah harus beli, memang. Biar dia aman dan semakin percaya diri. Insya Allah.
Pelindungnya biasanya ya berupa helm, sarung tangan, pelindung siku-lutut juga sepatu yang aman dan nyaman. Sejauh ini S juga belum pernah jatuh, soalnya mainnya ya gitu, hati-hati banget. Saya juga kaget waktu dia ternyata udah bisa ngebut dan angkat kaki padahal bukan dijalan yang mulus kayak aspal, Masyaa Allah.
Balance Bike punya S: Harga, Tempat Beli, Mahal?
Balance bike punya S merknya London Taxi warnanya merah. Saya beli waktu S usia 3 tahun lebih, lah. Udah telat sih, memang. Tapi abihnya kepengen banget, saya yang belom ngerti buat apasih sepeda gini-gini, kok mahal, dlsb ya respon pertamanya pasti menolak. Tapi abis itu ya cari tau, pikir-pikir, timbang-timbang lagi, toh uang-uang bapaknya juga yang beli ahaha, yaudah deh mumpung yang kepengen bapaknya. Jadi dia belinya juga seneng gitu kaan. Nggak kaya waktu saya minta beliin buku satu set yang harganya jut-jut itu, bapaknya masih iya-iya, nggak-nggak. Akhirnya saya beli aja pakai uang saya sendiri, hasil dari keuntungan nulis dan jualan buku. (Malah curhat 😂)
Ohiya, lanjut ke harga balance bike tadi. Harganya dikisaran 1jutaan. Seinget saya sih, kita belinya online dan cari yang freeongkir. Karena yakan mahal kalo nggak freeongkir ya buuu. Seinget saya juga, belinya dulu dapat harga diskon, cuma bener-bener lupa deh dapet harga pas 1juta atau dibawah itu sedikit.
Kok Mahal?
Jengjeeeeng. Pertanyaan emak-emak, saya pun begitu waktu abihnya S minta beli itu sepeda. Balik lagi sih ya, mahal itu relatif banget. Kalau satu jutanya dipikir bisa buat beli garem yaiya jadinya banyak, mahal. Tapi kalo dipikir masa guna sepeda = bisa dipakai berapa tahun? manfaat sepeda = bisa buat stimulasi apa aja? bisa diturun temurunkan ke adik-adiknya, nggak?
Kalau saya jawab pertanyaan itu satu-satu ya jawabannya sepedanya nggak mahal sih jadinya. Puasa ke kidzoona 12 kali aja, bisa deh punya alat buat stimulasi motorik kasar anak secara lengkap dan dapat digunakan setiap hari, iya setiap hari.
Menimbang saya paling males harus keluar rumah, utamanya sih buat stimulasi motorik kasar anak, jadi yaudah lah beli aja. Masa udah beli dengan harga segitu masih mau males juga? 😆
Last FYI, untuk merk lain, ada kok yang harganya di kisaran 500-800 ribuan. Seperti Maynine, dll.
Menimbang saya paling males harus keluar rumah, utamanya sih buat stimulasi motorik kasar anak, jadi yaudah lah beli aja. Masa udah beli dengan harga segitu masih mau males juga? 😆
Last FYI, untuk merk lain, ada kok yang harganya di kisaran 500-800 ribuan. Seperti Maynine, dll.
Balance bikes teach toddlers and kids how to ride while balanced, whereas training wheels teach how to ride while unbalanced.
Sumber bacaannya:
No comments:
Post a Comment