RESUME 30 MENIT LEBIH DEKAT
KELAS MATRIKULASI BATCH 3
INSTITUT IBU PROFESIONAL - Bogor 2
Bogor, Kamis 16 Maret 2017
Narasumber: Bapak Dodik Mariyanto
Moderator : Wahyu Lissetiarani
Peresume : Nadya Sholihati Vaizal
Pukul: 19.30 - 20.00 wib
*****
Biografi narasumber:
DODIK MARIYANTO
Seorang ayah dari 3 orang anak.
Menikmati perannya sebagai IMAM keluarga bagi anak dan isterinya.
Founder dari Jarimatika, Ibu Profesional dan School of Life Lebah Putih ini, sekarang sedang menekuni jalan sunyinya dengan mendirikan " Padepokan Margosari".
Tidak akan pernah mau lama-lama di zona nyaman, maka aktivitas HIJRAH adalah aktivitas yang paling disukai. Salah satunya adalah hijrah dari "employee", "self employee", " Bussiness Owner" dan akhirnya menjadi "investor".
Prestasi tertinggi beliau adalah mendidik anak dan isterinya berprestasi dan bermanfaat bagi banyak orang.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -- - -- - - - - - - - - - - -
Berikut isi diskusi bersama nara sumber dan peserta kelas Matrikulasi Bogor 2 :
Tanya Nola
1. Selamat datang Pak dodik. Langsung tanya, Saya termasuk orang yg percaya kalau keberhasilan dunia akhirat itu berawal dari pagi hari.
Nah, pertanyaan:
Bagaimana cara agar saya sejalan dg suami. Karena suami suka bergadang. Alasan beliau inspirasi muncul di malam yg tenang. Dan konsekuensinya pagi hari habis subuh jadi ngantuk. Mengingatkan dg cara uring-uringan rasanya udah ga mempan.
Jawab Pak Dodik: Dengan teladan. Tunjukkan bahwa memang dengan pagi hari Bunda mendapati kebahagiaan dan keberhasilan yang luar biasa.
Biarkan suami menyaksikannya. Masa sih ngga pengin juga sukses dan bahagia?
Dan sesekali sambil santai dibicarakan dengan nyaman hal ini.
Tanya Nina
2. Assalamualaikum pak, salam kenal..
Saya penasaran dengan maksud qoute pak Dodik "Jika saat ini suami masih enggan ikut terlibat, barangkali karena bunda berkeinginan berbagi beban, bukan berbagi kegembiraan"
Maksudnya bagaimana ya pak?
Bukankah suami istri itu suatu tim yang selalu bersama dalam keadaan lapang 0sempit, sedih gembira?
Apakah seorang istri tidak boleh berbagi beban, misal: pekerjaan rumah tangga yang sebagian tidak bisa dilakukannya kepada suami, apakah seorang istri hanya boleh berbagi hal positif, dan tidak boleh mengeluh dihadapan suami? mohon penjelasannya ya, pak 🙏
#Jawab Pak Dodik:
Wa'alaikum salam ww
Betul pasangan itu (katanya) berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Segala susah dan senang dikerjakan dan dialami bersama.
Berkeluarga (dan juga hidup) itu laksana mendaki bukit, barangkali memang berat namun kita dapat membuatnya menyenangkan, memenuhinya dengan harapan. Banyak yang mesti dibawa dan rintangan yang mesti diatasi yang mesti dibagi bersama. Namun semua dilakukan dan diterima dengan sukacita karena dasarnya adalah harapan dan kegembiraan.
Nah, apa dasar Bunda berkeluarga?
Bila itu cinta, bukankah ini lebih dari sekedar harapan?
Maka buatlah berbaginya diterima secara membahagiakan, karena bukan beban penderitaan melainkan harapan
Tanya Nadia
3. Barakallah Pak Dodik.. Senang berkesempatan bertanya langsung kepada pak dodik...
1. Pak dodik pernah bilang, "jika suami enggan terlibat, barangkali karena bunda ingin berbagi beban, bukan berbagi kebahagiaan."
Bagaimana cara membedakan apakah kita berbagi beban atau kebahagiaan?
2. Bagaimana mengajak suami agar mau terlibat dalam pendidikan anak, sejauh ini suami sudah mau terlibat tapi hanya dalam mengurus anak seperti memandikan, menyuapi makan, dll. Suami terkadang seperti kebingungan jika diajak membacakan cerita, dll untuk anak?
Terimakasih pak
#Jawab Pak Dodik:
1. Lihat saja pada diri Bunda, apakah Bunda menjalaninya dengan bahagia (meski berat) atau kalau bisa ingin membuang/menghindarinya?
2. Alhamdulillah sudah mau terlibat. Barangkali untuk hal yang ia masih enggan hanya karena canggung dan belum terlatih. Sedikit-sedikit dulu dan terima serta syukuri.
Nanti sembari jalan diobrolkan secara santai apalagi yang sekiranya dapat ia lakukan
Tanya Agita
4. Salam kenal Pa Dodik..
Bagaimana peran ayah dalam pengasuhan & pendidikan anak? apalagi yang saya rasakan waktu suami banyak di kantor, seringnya berangkat kerja anak-anal masih tidur dan pulang kerja malam anak-anak sudah tidur.
#Jawab Pak Dodik
Ayah di kota besar memang perlu pengaturan waktu yang ekstra.
Teknologi saat ini sudah lebih memudahkan ayah yang seharian di kantor untuk dapat terhubung dan terlibat dengan kegiatan anak2. Maka manfaatkanlah dengan membuat video call, merekam suara untuk bercerita dll.
Saat berkumpul (libur misalnya), letakkan gadget dan full main dan beraktivitas sekeluarga
Tanya Irma
5. Pak Dodik yg baik.. saat para ibu sudah terdidik sesuai fitrahnya untuk mencetak generasi yang baik, tentunya tak bisa lepas dari peran ayah yang fitrahnya sebagai imam. Tidakkah bapak tergerak untuk membentuk ayah professional agar tidak terjadi ketimpangan dalam keluarga. Dan para ayah pun semakin melek dengan peran pentingnya di keluarga.
#Jawab Pak Dodik
Tidak.
Saya tidak pintar untuk berkomunikasi dengan bapak2 heheee.
Meski demikian ada forum untuk keluarga seperti Kamtasia, Cangkrukan Homeschoolers, PERAK dll.
Dan juga untuk orang tua seperti School for Homeschool Facilitators.
Silakan lihat di www.padepokanmargosari.com
Tanya Dini
6. Assalammualaikum ,
Bapak Dodik perkenalkan saya dini dari Kelas Matrikulasi IIP Bogor, Alhamdulillah diberi
kesempatan untuk bisa memperkenalkan diri dan bertanya langsung tentang dunia parenting kepada seseorang yang sudah berpengalaman dibidangnya.
Pertanyaan saya :
1. Bagaimana cara agar keluarga menjadi tempat terbaik memulai aktualisasi diri.
2. Bagaimana agar bisa mendidik anak2 sesuai fitrahnya, bekerjasama dengan suami untuk sukses bersama dalam mendidik anak juga menjalani bahtera rumah tangga sesuai dengan fitrahnya .. Sehingga hidup kita dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Terimakasih :).
#Jawab Pak Dodik
Wa'alaikum salam ww
1. Jadikan aktivitas keluarga profesi terbaik Bunda, rumah sebagai tempat belajar/kantor terbaik Bunda.
2. Mulai dengan belajar memahami anak menurut diri anak, bukan seperti kemauan kita orang tuanya. Kemudian belajar aneka cara untuk mendampingi mereka menyiapkan diri untuk menjalani peran hidupnya itu
Tanya Rimas
7. Assalamualaikum Pak Dodik salam kenal. Bagaimana menyiasati suami yang bekerja tetapi tetap terlibat dalam pendidikan anak-anak?
#Jawab Pak Dodik
Wa'alaikum salam ww
Lihat jawab saya sebelumnya nggih
Tanya Nazroh
8. Salam pak.. Pertanyaan saya sederhana saja, adakah rencana untuk membentuk institut ayah profesional? 🙏
#Jawab Pak Dodik
Tidak heheee
Lihat jawab saya di atas
Tanya Evi
9. Bagaimana menghadapi suami yang pola pikirnya tidak sama atau tidak bisa se-visi dengan istri. "Maaf " mungkin dikarenakan tingkat pendidikan yang lebih rendah dari sang istri. Sehingga menjalani pernikahan tanpa konsep yang jelas. Mengalir saja... Punteenn. 🙏
#Jawab Pak Dodik
Jika memang mengalir saja itu sudah membahagiakan, jalani saja dengan penuh rasa syukur.
Jika tidak, obrolkan dengan santai, dengan bahasa sederhana (tidak perlu repot dengan kata2 visi, misi, strategi, dll) bagaimana membangun keluarga yang asyik dan berbagi peran bersama.
Lalu terapkan mantra dasar IIP: Banyak main bareng, berkegiatan bareng dan ngobrol bareng sekeluarga, agar kian hangat dan kian saling mengerti dan menerima.
Tanya Yusi
10. Salam kenal pak Dodik,
yang saya ingin tanyakan:
1. Adakah kriteria khusus untuk menjadi ayah profesional?
2. Dalam mendidik anak hal-hal apa saja yang utama harus sejalan antara istri dan suami?
Terima kasih
#Jawab Pak Dodik
1. Tidak ada, kecuali berminat dan menjalani sungguh2 untuk menjadi ayah profesional.
2. Arah yang dituju, nilai2 yang dianut keluarga dan apa yang akan dikerjakan bersama
Tanya Fani
11. Bagaimana mendidik anak laki2 agar kelak menjadi "Bapak Profesional" seperti Pak Dodik ?
#Jawab Pak Dodik
Memberinya contoh/teladan dan mendekatkannya dengan lingkungan yang sesuai dengan hal itu
Tanya Nonie
12. Assalamua'laikum Pak Dodik, salam kenal dr Nonie..
Bagaimana menghadapi sikap suami yang terlalu cuek dan kurang inisiatif dalam aktivitas rumah tangga? Terimakasih
#Jawab Pak Dodik
Wa'alaikum salam ww
Diterima, disyukuri terlebih dahulu.
Kemudian ajak ia menerapkan mantra dasar IIP itu.
Jalankan dengan bahagia, dan persedikit tuntutan terhadap pasangan.
Tanggapan Mely
13. Noted. Menerima, mensyukuri dan enjoy ya, Pak..😊
Tanya Fani
14. Mantra dasar IIP itu apa saja pak ?
#Jawab Pak Dodik
Banyak bermain bersama, beraktivitas bersama, dan ngobrol bareng sekeluarga.
Closing Pak Dodik
Alhamdulillah sudah 19.59
Saya undur diri geser ke tetangga
Semoga bermanfaat dan berkah
Selamat belajar dan beraktivitas dengan bahagia, tidak perlu seperti memanggul dan menyeret beban
Wassalamu'alaikum ww.
No comments:
Post a Comment